Trend Berkain di Kalangan Anak Muda: Dari Tradisi ke Gaya Hidup Kekinian.
Last Updated: January 04, 2025
Author: Mbok Jamu
Busana tradisional, seperti kebaya dan kain, kini tidak lagi terbatas pada acara formal seperti kondangan atau upacara adat. Anak muda masa kini, terutama dari generasi Z, mulai menghidupkan kembali kebaya dan kain sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Tren ini tidak hanya menjadi bentuk pelestarian budaya, tetapi juga menciptakan gaya yang unik dan berkelas.
Berkain untuk Hangout? Why Not! Menggunakan kain dan kebaya sebagai dress code untuk hangout bersama teman kini menjadi pilihan yang menarik. Konsep ini menghadirkan sentuhan tradisional yang elegan namun tetap santai, sehingga cocok untuk suasana kumpul bersama. Padu padan kebaya dengan aksesori modern seperti sneakers atau tote bag semakin mempertegas nuansa kekinian tanpa meninggalkan nilai tradisional.
Untuk mendukung tren ini, banyak tempat nongkrong yang mengusung konsep budaya tradisional, salah satunya adalah Djampi Jawi. Tempat ini menawarkan suasana yang kaya akan nuansa Jawa, namun dikemas dengan sentuhan modern. Setiap sudut Djampi Jawi dirancang Instagramable, menjadikannya lokasi yang sempurna untuk hangout sambil berfoto dengan busana kebaya dan kain.
Nuansa Jawa di Djampi Jawi hadir melalui interior kayu, dekorasi etnik, serta menu makanan dan minuman khas nusantara. Semua ini menciptakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan, terutama bagi mereka yang ingin menikmati tradisi dalam balutan gaya modern.
Pesan Penting di Balik Tren Berkain, tren berkain ini lebih dari sekadar gaya. Ini adalah langkah nyata untuk melestarikan budaya sekaligus menunjukkan identitas lokal di tengah arus globalisasi. Dengan cara ini, generasi muda tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga membawa budaya tradisional ke panggung yang lebih besar.
Jadi, apakah kamu tertarik mencoba hangout dengan dress code kebaya di tempat ber-vibes Jawa seperti Djampi Jawi? Yuk, jadikan tradisi bagian dari gaya hidupmu!
"Kita adalah penjaga warisan nenek moyang, dan melestarikan budaya jamu adalah memperkaya warisan itu sendiri. Setiap tetes jamu adalah cerita panjang perjalanan kearifan lokal yang tak ternilai, marilah kita jaga bersama"
2 Comments
Nikol
7 months ago
Proin gravida nibh vel velit auctor aliquet. Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit consequat ipsum.
2 Comments